• Posted by : maysarah dwioct Kamis, 27 Oktober 2016

    assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
    selamat pagi sobat, pada kesempatan yang sangat berharga ini saya akan sharing lagi ke tean-teman saya akan sharing mengenai DNS (domain name server) mari kita simak penjelasan lengkapnyaa...




    pengertian
    Dalam komunikasi data di jaringan internet yang luas ini, antara komputer-komputer itu berkomunikasi menggunakan IP address. Termasuk juga saat kamu mengakses web melalui browser, seperti yang kamu lakukan sekarang ini (mengunjungi octmay.blogspot.co.id). Sebenarnya kamu sedang berhubungan dengan IP address yang dimiliki oleh octmay.blogspot.co.id . Itulah yang dilakukan oleh DNS terhadap kita.



    Apa itu DNS? DNS merupakan kependekan dari Domain Name System atau ada yang menyebut Domain Name Service (sama saja). DNS adalah sebuah sistem yang menerjemahkan alamat domain (ex: pintarkomputer.com) menjadi IP address.


    Seperti yang saya tulis diatas, DNS merupakan sistem yang bisa menerjemahkan nama domain menjadi IP address. Contohnya seperti gambar di atas, saya bisa mengetahui alamat IP dari facebook.com menggunakan tools nslookuo, dimana tools ini sendiri merupakan tools diagnotics untuk DNS.
    Tanpa DNS, komputer tidak akan tau berapa alamat yang digunakan oleh facebook dan website lainnya juga. Dan jika alamat IP tidak diketahui, maka tidak akan terjadi koneksi antara mereka.
    Pada jaringan internetworking, setiap komputer di dunia ini saling berhubungan dengan menggunakan IP address saja. Seperti halnya saat kita mengakses facebook.com, sebenarnya komputer kita tidak benar-benar menganggapnya sebagai facebook.com, melainkan sebagai 173.252.120.6 (alamat asli dari facebook).Kalau kamu tulis alamat dari facebook tersebut di address bar browsermu, maka akan tampil halaman facebook.


    So, DNS ini sangat penting sekali keberadaannya. Kalau tidak ada DNS, kita mesti menghafal alamat IP dari facebook untuk bisa mengaksesnya. Tidak masalah kalau cuma menghafal alamat dari facebook saja, tapi kalau harus menghafal semua alamat yang dimiliki website lain, barulah menjadi masalah besar.
    Oleh karena itulah DNS ini hadir membantu meringankan kesulitan tersebut. Kita tidak perlu lagi menghafal angka-angka yang notabene sangat sulit dihafal. Kita hanya perlu menghafal nama domainnya saja, yang faktanya lebih mudah dihafal dibanding IP address.


     mengenal jenis-jenis DNS server
     1. Primary (master)
    Sesuai dengan namanya, primary atau master adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini memegang otoritas penuh atas domainnya. Misalkan server ns1.arielfx.web.id memegang otoritas penuh atas domain *.arielfx.web.id. Otoritas penuh di sini berarti server ini yang bertanggung jawab untuk ditanyai nama-nama host berdomain arielfx.web.id dan sub-sub domain dibawahnya. Selain itu hanya server ini yang dapat membuat sub-domain di bawah arielfx.web.id.

    2. Secondary (slave)
    Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain. Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.
    Dengan kata lain, DNS slave juga berfungsinya untuk membackup dns master, sehingga saat dns master down maka dns slave dapat mengantinya. Pada dns slave, konfigurasi db akan secara otomatis di transfer dari dns master.

    3. Cache
     Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.


    Jenis-jenis DNS Records

    Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
    • A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit biasanya digunakan untuk IPv4.
    • AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit biasa digunakan untuk IPv6.
    • CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
    • [MX record]]’ atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
    • PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domainin-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS atau rDNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.gemaroprek.com memiliki alamat IP 192.168.1.11, tetapi sebuah rekod PTR (Pointer record) memetakan 11.1.168.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.gemaroprek.com.
    • NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada NS record.
    • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
    • SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
    • Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework atau lebih dikenal dengan SPF Records

    struktur dns


    root sever (GTLD)
     GTLD merupakan singkatan dari generic top level domain. domain di tentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang di sebut level. level paling atas di hirarki tersebut dengan "root domain" atau di kenal dengan root server.
    root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah "`" root server tidak hanya terdiri atas satu server saja tetapi terdapat sekitar 13 server di seluruh dunia (dengan urutan dari server A sampai dengan M)

    CCTLD
    merupakan kependekan dari country code top level domain
    satu level berada di bawah GTLD
    digunakan sebagai identitas suatu negara.
    dua karakter untuk setiap negara sesuai dengan ISO 3166
    contoh : .id = indonesia, .au = australia, sg = singapura.

    DTD SECOND LEVEL
    merupakan kependekan dari domain tingkat dua berada pada level setealh CCLTD. umumnya domain tingkat 2 seperti .com diberikan (shared) kepada organisasi-organisasi yang tegabung di dalamnya.

    Resolver

    Resolver /dns client adalah bagian dari program aplikasi yang berfungsi menjawab pertanyaan program aplikasi tentang domain. Resolver akan menjawab pertanyaan dengan dua cara yaitu :
    1. Melihat isi cachenya (apabila pertanyaan tersebut pernah ditanyakan dan jawabanya disimpan dalam cache).
    2. Bertanya / query kepada DNS server lokal serta menginterpretasikan hasilnya.

    bagaimana cara kerja dns ?
    Untuk menjalankan tugasnya, server DNS memerlukan program client yang bernama resolver untuk menghubungkan setiap komputer user.
    Program resolver yang dimaksud adalah web browser dan mail client. Jadi untuk terhubung ke server DNS, kita perlu menginstall web browser atau mail client pada komputer kita. 



    Dari gambar di atas, kita bisa sedikit mendeskripsikan cara kerja server DNS sebagai berikut :
    1. DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
    2. DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
    3. DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
    4. Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
    5. Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
    6. Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan.
    Jadi, jika apa yang dicari di server DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan pada server DNS kedua dan seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas.
    Perlu dicatat, pencarian dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses pencarian iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan istilah pencarian rekursif.

    referensi : https://gemaroprek.com/blog/mengenal-jenis-jenis-dns-server/


    terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat !!
     wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © maysarah dwioct | blc telkom kpli klaten - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -