• Posted by : maysarah dwioct Selasa, 08 November 2016

    assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
    seperti biasanya, saya akan bebrbagi ke teman-temen mengenai sedikit ilmu yang mudah-mudahan bermanfaat, yaitu mengenai rsync.



    latar belakang
    karna saya ingin membuat repository debian pada server saya dan sebeum melakukan hal itu saya ingin memahaminya terlebih dahulu.

    maksud dan tujuan
    agar nanti walaupun dalam keadaan offline saya dapat mengakses ke server data2 ke server local

    alat dan bahan
    baca dengan teliti

    jangka waktu pengerjaan
    sampai anda benar-benar memahaminya, 30 menit cukup.

    materi
    rsync adalah utilitas banyak digunakan untuk menyimpan salinan dari file pada dua sistem komputer yang sama. Hal ini umumnya ditemukan pada Unix-seperti sistem dan fungsi baik sebagai sinkronisasi file dan transfer file Program.
    The algoritma rsync, jenis delta encoding, digunakan untuk meminimalkan penggunaan jaringan. Zlib dapat digunakan untuk kompresi tambahan, dan SSH atau stunnel dapat digunakan untuk keamanan data.

    rsync biasanya digunakan untuk melakukan sinkronisasi file dan direktori antara dua sistem yang berbeda.
    Sebagai contoh, jika perintah


     rsync local-file user@remote-host:remote-file 
    dijalankan, rsync akan menggunakan SSH untuk menghubungkan sebagai user untuk remote-host Setelah terhubung, maka akan memanggil rsync remote host dan kemudian dua program akan menentukan bagian mana dari file perlu ditransfer melalui koneksi.
     
    rsync juga dapat beroperasi dalam daemon modus, melayani file di protokol rsync asli (menggunakan "rsync: //" sintaks).

    Mirip dengan rcp dan scp, rsync memerlukan spesifikasi sumber dan tujuan; salah satu dari mereka mungkin jauh, tapi tidak keduanya. Karena fleksibilitas, kecepatan dan scriptability dari rsync telah menjadi utilitas standar Linux, termasuk dalam semua distribusi Linux populer. 

    Sintaks Umum : 
           Local:  rsync [OPTION...] SRC... [DEST]

           Access via remote shell:
             Pull: rsync [OPTION...] [USER@]HOST:SRC... [DEST]
             Push: rsync [OPTION...] SRC... [USER@]HOST:DEST

           Access via rsync daemon:
             Pull: rsync [OPTION...] [USER@]HOST::SRC... [DEST]
                     rsync [OPTION...] rsync://[USER@]HOST[:PORT]/SRC... [DEST]


             Push: rsync [OPTION...] SRC... [USER@]HOST::DEST
                       rsync [OPTION...] SRC... rsync://[USER@]HOST[:PORT]/DEST



    Penggunaan dengan hanya satu SRC arg dan tidak ada DEST arg akan mendaftar file sumber bukan menyalin.  

    Contoh Sintaks : 

    Lokal 
    rsync -avH /copy/ke /di/disini 
    Remoter (Open-SSH)
    rsync -avH -e ssh user@192.168.10.2:/copy/dari /simpan/ke/lokal
    atau
    rsync -avH -e ssh /dari/lokal user@192.168.10.3:/simpan/ke/server/
    terimakasih telah berkunjung, wassalamu;alaikumwarahmatullahiwabarakatuh :-)

    referensi :  http://rahmadwahyudi86.blogspot.co.id/2015/08/mengenal-rsync-fast-and-extraordinarily.html


    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © maysarah dwioct | blc telkom kpli klaten - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -